Showing posts with label Kumpulan Puisi. Show all posts
Showing posts with label Kumpulan Puisi. Show all posts

Seperti kanak-kanak memasuki taman permainan, begitulah perasaannya menelusuri bahan bacaan kegemaran saya, iaitu buku / zine puisi.

Zine Tukang Puisi 1: Ballet De Cour 

Kebanyakan puisi dalam zine sulung Tukang Puisi berjudul Ballet De Cour ini agak mudah difahami dan dekat dengan sebahagian kita. Malahan sisipan wawancara dengan Jack Malik juga begitu menarik.
"Puisi bagi aku adalah, kita mengungkapkan ketidakterungkapan dengan menggunakan ungkapan." - Jack Malik
Antara karya pilihan:
  • Ballet De Cour - Wardah Puteh (juga menjadi tajuk kepada zine ini, sebuah puisi yang terperinci, sedikit surreal dan sangat visual).
  • Sifat Sedih Hujan - Iman Danial Hakim (Sangat berkias dan dekat dengan ramai).
  • Adik Lapar - Shafiq Said (Selain dramatik dan sayu, puisi ini juga sangat realistik).

"Kaki-kaki mancis bergeser
menyalakan sumbu matahari
aku melipat tiket mimpi
menyisip perlahan ke dalam dada."
--- Ballet De Cour - Wardah Puteh

*****

Zine Tukang Puisi 2: Gincu Merah Api

Zine ini telah menang apabila berjaya menangkap perhatian saya dengan meletakkan muka depannya dengan wajah T. Alias Taib (serta di dalamnya turut disisipkan Fasal-fasal Puisi oleh T. Alias Taib). Puisi-puisi untuk Gincu Merah Api kali ini juga mengujakan saya.
"Setiap kali saya menulis puisi, saya berharap puisi itu akan menjadi pengalaman menarik, satu pengalaman baru dan ada kejutan kepada pembaca" - T. Alias Taib
Antara karya pilihan:
  • Sekeping Kertas - Fakhrul Halim (Seperti sebuah pesanan, nadanya agak sedikit tegas)
  • Kubawa Lidah Bonda Ke Sekolah - Siti Alimah (Puisi pesanan yang sederhana ini sangat dekat dan mesra, bagi saya)
  • Cerita Sesudah Subuh - Arif Zulkifli (Simbolisme dalam puisi ini mengingatkan saya pada karya M. Aan Mansyur)
  • Ingatan - Faisal Mat Zawi (Puisi yang manis dan mengambil sedikit bait Gibran "Ingatan adalah pertemuan" - Rememberance is a form a meeting)
  • Sepanjang Hanukkah di Apartmentmu - Qurratul 'Ain (selalu menyentuh subjek yang saya sendri tak berani nak sentuh, Qurratul 'Ain [yang juga disebut sebagi penyair religius dalam ulasan zine ini] sentiasa menarik perhatian saya dengan keberanian dan ketelitiannya dalam perkataan yang lembut)

"Kau tak salah, tapi kau tak (sepenuhnya) betul." - Sekeping Kertas - Fakhrul Halim

"Jarak dan waktu hanyalah angka untuk kita sayang, ingatan ialah pertemuan."
--- Ingatan - Faisal Mat Zawi



Sebelum ini saya ada menulis tentang Buku Antologi (Kumpulan) Puisi Indonesia yang dibeli menerusi instagram @BukuIndonesiaku. Namun tahun ini saya ada membeli juga Novel; Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 yang hangat diperkatakan menerusi Instagram Buku Indonesia yang dijual di Malaysia: @aqila.books. Baiklah, ini perkongsian saya, moga bermanfaat.

  • Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi oleh Eka Kurniawan

Sebuah buku kumpulan cerpen yang di luar kotak. Sederhana penyampaiannya, mudah difahami namun isinya luar biasa. Tidak klise.

- "Semoga sederhana urusannya"
- "Selamat menemui kekasih yang manis." - Eka Kurniawan,
Antara cerita pilihan:
Cerita batu, anjing, tidur panjang, kencing, perempuan patah hati. Hampir semua sebenarnya.


  • Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi oleh M. Aan Mansyur

Buku ini buat saya sedar kenangan mampu membangun dan kadangkala mampu membunuh. Sesederhana itu hal-hal hidup yang dicerita 'Jiwa' dan ada komentar 'Nanti' ini mendekat. Buat kita (pembaca) percaya yang rasa sayang selalu punya harapan walaupun di saat sesuatu peluang sedang menipis. Memetik kata M. Aan Mansyur, "Tidak ada novel yang betul-betul fiksi, sebagaimana tidak ada kisah di luar novel yang sepenuhnya nyata".

"Percaya diri tumbuh menjadi menara."
"Mencemburui masa lalu seseorang adalah salah satu hal paling mneyedihkan dan lucu di dunia ini."
"Jangan pernah menyakiti hati perempuan, terutamanya ibumu."
"Selalu ada jalan untuk melakukan hal-hal yang baik."
"Hidup selalu punya tetapi."
"Mantan kekasih seperti hutang. Kita tidak pernah betul-betul melupakannya. Kita hanya selalu pura-pura melupakannya."
"Untuk bisa kuat, sebatang pohon harus dihantam angin kencang berkali-kali." - Ibu Jiwa
"Semua orang akan mati, tetapi tidak semua orang betul-betul hidup."
"Jika kehidupan adalah buku, memaafkan diri sendiri adalah cara terbaik untuk menyuntingnya."

M. Aan Mansyur

  • Perahu Kertas oleh Dee Lestari

Jika cerita itu sudah dibawa ke filem jangkaannya pasti novelnya bagus. Begitulah saat awal fikir semasa melihat buku ini. Lantas setelah saya membacanya, saya lihat penuh dengan kisah tulus persahabatan dan harapan dalam mengejar impian. Bagaimana kita kadangkala terperangkap di antara rasa yang melebihi batas atau terlalu mengawal diri.

Antara petikan menarik:

"Mungkin harus dengan cara yang kamu kata dahulu. Berputar menjadi sesuatu yang bukan kita, supaya dapat menjadi diri kita yang sebenar." - Keenan
"Tidak lama lagi kamu akan berjaya. Jangan sampai rosak di tengah jalan gara-gara kita ikut rasa hati." - Kugy.
"Pelukis yang baik dapat mengungkapkan semuanya, termasuk kekosongan sekalipun."

"Pelukis-pelukis di sini biasanya mempunyai sumber inspirasi. Mereka melukis berdasarkan sumber yang sama. Dengan begitu mereka dapat mencapai tingkat penghayatan paing tinggi. Mungkin perkara seperti itu yang perlu kamu cari."

"Setiap pelukis pasti akan memilih 'jodoh' masing-masing. Oleh itu, jangan cepat berputus asa. Kadang-kadang kanvas kosong ada suaranya. Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan dapat memulakan sesuatu. " - Luhde berkata kepada Keenan.

"Kenangan cuma hantu di sudut fikiran. Selama kita hanya diam dan tidak berbuat apa-apa, selama itulah ia akan terus menghantui kita. Tidak akan menjadi kenyataan." - Luhde

"Apabila sedang berantakan, tidak semestinya mahu mencari pasangan baru, bukan? Sebaliknya rasa cinta kamu harus diperbaharui. Cinta dapat tumbuh sendiri, tetapi bukan jaminan dapat bertahan selamanya, apalagi apabila tidak dipelihara. Kamu faham?" - Pak Cik Wayan.

"Kita tidak akan tahu sekiranya tidak dicuba. Kamu jangan berhenti menulis." - Kata Kugy kepada Luhde.

"Mungkin juga kerana ada beberapa hal di dunia ini yang susah berubah. " - Noni berkata kepada Keenan.


  • Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan #1) oleh Pidi Baiq

Fenomena romantis manis kisah benar, cinta remaja Dilan-Milea (dikatakan mengulang ingatan pada fenomena AADC: Rangga Cinta) dan hal-hal penulis ceritanya; Pidi Baiq yang terkait sama setelah begitu ramai menonton filem ini membuatkan saja juga teruja mahu membaca novelnya. Filem ini turut ditayangkan di Malaysia pada Mac 2018.

"Nanti kalau kamu mau tidur, percayalah aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh, kamu gak akan denger. " - Dilan.

"Jangan pernah bilang akan ke aku ada yang menyakitimu." - Dilan
"Kenapa?"
"Nanti, besoknya, orang itu akan hilang! "

"Tidak mencintai, tidak berarti membencinya." - kata Dilan tentang Susi.

"Orang tua seharusnya bisa memahami anak-anak bukan sebaliknya. Jangan anak-anak yang dipaksa harus memahami orang tua. Anak-anak belum mengerti apa-apa, meskipun tentu saja harus kita berikan pemahaman." - Ibu Dilan.

"Ya. Kita tidak bisa mengkritik tanpa lebih dulu memahami apa yang kita kritik itu. Termasuk kita tidak bisa menghakimi anak remaja tanpa kita memahami kehidupannya."

Milea - "Aku tidak tahu kata-kata apa yang tepat untuk mengungkapkan rasa senangku. Mudah-mudahan kamu bisa merasakannya supaya aku tidak lagi menjelaskan."

"Kamu cemburu?"
"Cemburu itu hanya untuk orang yang enggak percaya diri." - Dilan.
"Jadi? "
"Dan sekarang, aku sedang tidak percaya diri."

"Angin, untuk meniup rambutmu. Aku, untuk mencintaimu." - Dilan.

Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli.

Di dalam diriku adalah hutan rindu, adalah sungai yang terus ngalir, adalah laut yang terud berdebur. Tidak ada kekuatan yang dapat menolak, tidak asa keahlian untuk menahan. Begitu kuat seperti kehidupan, dan aktif!
"Nah, sekarang kamu tidur. Jangan bergadang. Dan, jangan rindu." - Dilan.
"Kenapa? "
"Berat," - "Kau gak akan kuat. Biar aku saja."

Banyak hal-hal unik dan romantis menunjukkan betapa Dilan, anak muda yang sedikit nakal dan kadangkala ikut rasa hati begitu menyayangi Milea. Sanggup berbuat apa saja kerana perasaannya. Hidup begituah. Indah jika dihayati dan dihargai.




Sekian untuk kali ini. Teruskan membaca ya.


Usai saya membaca keseluruhan buku-buku puisi sepanjang tahun lalu (2016) yang saya beli melalui instagram @BukuIndonesiaku, saya begitu bersemangat untuk menulis. Bagi saya kekuatan sebuah buku begitulah, mampu buat kita bersemangat untuk terus menulis mahupun membaca. Di sini saya berkongsikan sedikit tentang buku-buku puisi terbitan Gramedia yang telah saya baca ini. Moga bermanfaat.

  • DI HADAPAN RAHASIA – ADIMAS IMMANUEL
Kelihatan inspirasi sangat mahal dalam buku ini sehingga buku ini juga menjadi inspirasi kepada sebuah sunyi. Namun tenggelamnya tidak menghanyutkan. Masih memberi kuat.
“Benarkah ketakutan tak berumah tapi tinggal tetap?” – Iras, muka surat 18.
  • TIDAK ADA NEW YORK HARI INI - M. AAN MANSYUR
Aan dan sisi romantisnya tidak pernah gagal dalam menulis bahasa yang bikin berangan.
“Di tempat jauh tidak ada masa lalu. Jarak antara kenangan dan masa depan ialah keterpisahan laut dan kalut di dada yang berusaha tidak meluap di mata. Tapi kau tidak pernah tahu: siang ini langit akan baik-baik saja atau badai datang menyerang sekali lagi. Kau tidak pernah tahu.”
- Di tempat jauh tidak ada masa lalu, muka surat 51.
  • CERITA BUAT PARA KEKASIH - AGUS NOOR
Dikatakan; apa saja cerita asalkan daripada kekasih pasti disuka. Dan perlahan-lahan Agus mengambarkan betapa ada cinta yang belum mati walau saling berbunuhan. Oh ya, jika divisualkan plotnya agak “ngeri” sedikit.
“Senja hanyalah cara waktu menguji, seberapa tabah engkau mencintai.” – Cerita Di Hari Valentine, muka surat 25.
  • DIKATAKAN ATAU TIDAK DIKATAKAN TETAP CINTA – TERE LIYE
Sajak-sajak Tere Liye tidak pernah kalah walaupun bahasanya mudah.


Jangan habiskan (muka surat 19).


  • BUKU TENTANG RUANG – AVIANTI ARMAND
Bukan mudah memahami bahasa perempuan. Apatah lagi setelah menjadi sebuah buku. Namun gayanya sangat tenang.
“Duduklah. Duduk saja. Kau tahu,
Percakapan paling baik adalah
yang dilakukan di antara
Percakapan.”- Kursi, muka surat 94.
  • SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUISI – JOKO PINURBO

Bagi saya buku ini sangat manis pada diri, tersayang dan sekeliling. Saya hampir tertahan-tahan untuk menghabiskannya. Masih ada cerita pahit, tapi ayatnya kekal romantis.
“Tubuhku kenangan yang sedang menyembuhkan lukanya sendiri.” – Sehabis sakit, muka surat 145.

Dan beginilah mengakhiri sebuah buku, dengan tenangnya mengingati sesuatu. Moga semua penerbitan dan semua penulis terus menerbit, menulis dan berkongsi; kerana hakikatnya puisi dan sastera tidak pernah mati.









Anem Arnamee 2025 © TERIMA KASIH ♥



click to te top